Jakarta, faktapublik.com - Sejumlah bencana hidrometeorologi terpantau melanda beberapa wilayah Indonesia. Memasuki musim pancaroba, peristiwa banjir masih terjadi di beberapa tempat. Berikut ini rangkuman beberapa peristiwa yang dilaporkan pada hari ini, Minggu (27/4).
BNPB memantau kekeringan yang terjadi pada dua desa di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Sabtu (26/4). Dua desa terdampak di Desa Tenga dan Kalampa. Masyarakat mengalami kesulitan air bersih. Kejadian ini disebabkan adanya kerusakan mesin pompa di dua desa tersebut. Sebanyak 128 KK (370 jiwa) terdampak. Penanganan telah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima dengan pendistribusian air.
Selanjutnya, banjir yang terjadi di Desa Puspasari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, dilaporkan berangsur surut pada Sabtu (26/4), pukul 21.59 WIB. Banjir ini terjadi pada Sabtu (26/4), di hari yang sama pukul 18.00 WIB. Sebanyak 60 KK (183 jiwa) terdampak banjir yang terjadi setelah adanya hujan deras berdurasi cukup lama. Saat terjadi banjir BPBD telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi kejadian.
Di Provinsi Aceh, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Karhutla teridentifikasi di Gampong Meunasah Mamplam, Kecamatan Leupung. Penyebab kejadian masih diinvestigasi oleh pihak berwenang. Kebakaran terjadi pada Sabtu (26/4), pukul 14.08 WIB. Api berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dan selanjutnya dilakukan pendinginan.
Masih di Provinsi Aceh, tanah longsor yang dilaporkan BPBD Kabupaten Aceh Tengah terjadi pada Sabtu (26/4), pukul 11.00 WIB. Peristiwa ini berlangsung setelah hujan deras terus menerus mengguyur di Kecamatan Laut Tawar. Wilayah terdampak berada di Kamung Toweren. Sebanyak 14 jiwa mengalami luka ringan akibat peristiwa tersebut. Sedangkan kerugian material tercatat yaitu akses jalan Takengon – Bintang yang berada di Kampung Toweren Toa tidak dapat diakses. Pada Sabtu malam (26/4), akses jalan telah dapat dilalui kendaraan.
Sementara itu, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus dipantau BNPB. Gunung api aktif kembali erupsi pada Jumat lalu (25/4), pukul 02.09 Wita. Status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus level III atau ‘siaga’ terhitung sejak 30 Maret 2025, pukul 12.00 Wita. Sedangkan penanganan bencana erupsi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berlangsung 6 bulan, terhitung sejak 14 Februari hingga 14 Agustus 2025.
Menyikapi kejadian bencana yang masing sering terjadi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siap siaga. Selain bahaya hidrometeorologi, kesiapsiagaan masyarakat diperlukan untuk merespons potensi bahaya geologi, seperti gempa bumi, yang dapat terjadi setiap saat. Menghadapi musim pancaroba, warga diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya angin puting beliung. (SO/AM)