Miris !!! Murid SMK Negeri 1 Grati, Dikeluarkan Secara Paksa

Kategori Berita

.

Miris !!! Murid SMK Negeri 1 Grati, Dikeluarkan Secara Paksa

Kamis, 01 Juni 2023

 


PASURUAN - Berawal dari pengaduan walimurid kepada anggota BPKP (Barisan Pemerhati Kinerja Publik) dan awak media tentang anaknya yang di keluarkan dari SMK Negeri I Grati jl raya ngopak no 1 dusun kerawan kedawung wetan kecamatan grati pasuruan jawa timur. Dengan secara paksa menyuruh tanda tangan orangtua dan murid oleh wali kelas Linda dan guru BK (bimbingan konseling) dengan alasan sering alpa, ketahuan bermain HP saat belajar dan ketahuan merokok bersama kawan-kawanya dikamar mandi pada saat jam istirahat



"saya pernah dipanggil guru terkait HP disita dapat seminggu, terkait anak saya main HP pada waktu pelajaran, dan dipanggil lagi waktu anak saya merokok bersama teman-temannya saat dikamar mandi bersamaan dengan salah satu orang tua murid yang lain waktu merokok" ujar ibu murid didik 


Terkait absensi sekolah sering alpa,murid menerangkan, kalau dalam kurun waktu hampir setahun ini tidak masuk sekolah kisaran 15 hari, itupun tidak langsung berurutan dan terkadang walimurid ijin tidak masuk sekolah karena menunggu ibunya yang sedang sakit, tapi tetap saja diabsen daftar hadir kelas di tulis alpa



"saya tidak masuk sekolah hampir setahun ini kira-kira totalnya sekitar 15 harian, dan itupun tidak langsung berurutan, kadang sehari atau dua hari" jawab murid saat ditanya awak media


"saya sering sakit-sakitan, saya ijinkan tidak masuk sekolah saat saya (ibu murid) sedang sakit, karena dirumah kita cuma berdua tidak ada siapa-siapa untuk ngerawat saya mas, tapi tetap saja absennya alpa" imbuh wali murid yang keseharianya berjualan diwarung


Mirisnya lagi, pada waktu pemanggilan walimurid oknum guru mengatakan hal yang tidak pantas diutarakan sebagai seorang guru pendidik, bahwasanya di SMK Negeri 1 grati tidak membutuhkan murid yang seperti anaknya dan kalaupun masih tetap sekolah, tidak akan naik kelas


"keluar dari pintu sekolah, saya sampai nangis mas. Gurunya ngomong kalau sekolahan tidak butuh murid seperti gini-gini ini dan kalau masih sekolah bakalan tetap saja di kelas yang sama" ujar ibu murid menirukan perkataan guru SMK Negeri 1 Grati


Selasa 23/05/2023 sore, Walimurid menceritakan tentang kehadiran 2 tamu seorang wali kelas dan guru BK dengan menyodorkan buku besar bertuliskan tangan untuk meminta tandatangan walimurid dan murid didik inti dalam surat agar keluar dari sekolah tersebut 


Mereka (wali kelas & guru BK) memaksa walimurid dan murid untuk menandatangani buku besar tersebut, namun mereka berdua menolak, meski walimurid  memohon agar supaya anaknya mendapat belas kasih tapi sang guru tetap bersikeras memaksa ibu dan anak menandatanganinya


"saya tetap dipaksa tanda tangan mas, masak bu tidak ada jalan lagi, saya mohon kebijakannya, anak saya hanya diam saja disuruh tandatangan, meski dipaksa anak saya tetap diam tidak mau tanda tangan mas" ujar ibu murid


"ayo cepat tanda tangan!, saya ini mau ada perlu, pokoknya dia (murid) harus keluar dari sekolah, cari sekolah dilain sekolah saja!" ketus wali murid menirukan perkataan  guru


"akhirnya cuma saya yang tanda tangan, saya sampai nangis dua hari mas. dimana seragam sekolahnya numpuk banyak, dari awal sekolah saya sudah bersusah payah jaulan buka warung dari pagi terkadang saya sampai tutup malam kalau pas waktu dimintai bayar sekolah mas" imbuh walimurid dengan muka sedih


BPKP sangat menyayangkan kejadian tersebut, dunia pendidikan serasa dicoreng oleh oknum guru, yang menggunakan  kapasitas dan fungsi diluar koridor sebagai guru dalam dunia pendidikan. BPKP dan awak media langsung mendatangi SMKN 1 Grati untuk klarifikasi kepada kepala sekolah / wali kelas, namun sayangnya mereka tidak ada di tempat dikarenakan ada giat diluar menurut keterangan guru yang menemui kamis 25/05/2023 pagi 


Kamipun diminta kembali ke sekolah hari senin 29/05/2023 namun sayangnya Nining selaku kepala sekolah juga selaku ketua MKKS se kota-kabupaten pasuruan ini berpesan pada humas untuk menemui kami mengatakan tidak bisa menemui dikarenakan ada general cek up


Kembali melaui WA pihak sekolah membuat janji sendiri  selasa 30/05/2023 jam 10:00 wib. Di balik janji tersebut pada malam harinya Nining selaku kepala sekolah (KS) menghubungi anggota LSM untuk mengondisikan, namun tetap saja BPKP dan awak media hadir dan amat disayangkan lagi-lagi  Nining tidak menepati janjinya dengan berpesan kepada humas bahwa urusan terkait murid sudah clear dan ada general cek up yang masih belum kelar urusanya


Upik Hidayat selaku ketum cabang BPKP sangat prihatin dengan sikap kepala sekolah Dra. Nining Faridah,M.Si. yang sekaligus menjabat sebagai ketua MKKS se-kota dan kabupaten pasuruan (chu/red)